Connect with us

Wisata

Kantor Desa Unik di Sulawesi: Pesonanya Saingi Istana Presiden

Nikmati pesona unik Gedung Putih di Desa Kurma yang mirip Istana Presiden, dan temukan bagaimana kehadirannya mengubah komunitas kita.

unique village office sulawesi

Terletak di Desa Kurma, kantor desa kami, Gedung Putih, benar-benar berdiri sebagai permata unik di Sulawesi. Kemiripannya yang mencolok dengan Istana Presiden menangkap kebanggaan budaya kami dengan lambang Garuda. Baru-baru ini direnovasi, gedung ini memiliki ruang yang luas untuk pertemuan komunitas dan mendorong kolaborasi di antara penduduk. Kami sangat senang dengan bagaimana ini meningkatkan layanan publik kami dan persatuan. Penasaran dengan dampak gedung menarik ini terhadap komunitas kami? Mari kita telusuri lebih lanjut!

Di jantung Desa Kurma, Kecamatan Mapilli, kantor desa unik yang dikenal sebagai “Gedung Putih” berdiri sebagai penghormatan yang menarik untuk arsitektur Indonesia, menyerupai Istana Presiden yang ikonik. Struktur yang luar biasa ini, dengan ukuran 10×13 meter, memamerkan lambang Garuda yang menandakan warisan budaya kita yang kaya. Saat kita mengagumi fasadnya, kita tidak bisa tidak merasa bangga dengan identitas desa kita.

Renovasi Gedung Putih, yang dimulai oleh Kepala Desa Baharuddin yang berdedikasi pada tahun 2022, menandai tonggak penting bagi komunitas kita. Pembangunan dimulai pada tahun 2023 dan selesai pada akhir November 2024, dengan total biaya Rp300 juta.

Sangat menggembirakan mengetahui bahwa proyek ini dibiayai melalui anggaran pembangunan desa yang dialokasikan dan didukung oleh lembaga pemerintah lokal, menunjukkan kekuatan penggunaan sumber daya lokal. Komitmen ini terhadap pembangunan lokal tidak hanya meningkatkan infrastruktur kita tetapi juga memperkuat ikatan komunitas kita.

Di dalam, Gedung Putih memiliki tiga ruang utama: kantor kepala desa, area staf dan pelayanan, serta aula pertemuan yang luas. Ruang-ruang ini dirancang dengan fungsionalitas dalam pikiran, memungkinkan kita untuk berinteraksi lebih efektif satu sama lain.

Aula pertemuan, khususnya, berfungsi sebagai tempat untuk pertemuan komunitas dan diskusi, mendorong budaya keterbukaan dan kolaborasi di antara warga.

Warga lokal telah menyatakan kepositifan yang luar biasa mengenai desain kantor baru. Jelas bahwa Gedung Putih bukan hanya sebuah bangunan; itu mewakili aspirasi kita untuk peningkatan penyampaian layanan publik dan peningkatan keterlibatan komunitas.

Dengan kantor ini, kita sedang membuka jalan untuk masa depan yang lebih cerah, di mana setiap orang memiliki suara dan dapat berkontribusi pada proses pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan kita.

Saat kita berkumpul di ruang baru yang indah ini, kita dapat merasakan energi komunitas kita yang bersatu. Baik kita menghadiri pertemuan desa, berpartisipasi dalam acara sosial, atau hanya menikmati kebersamaan, Gedung Putih berdiri sebagai pengingat komitmen bersama kita terhadap kemajuan.

Ini menggambarkan semangat kesatuan, menunjukkan bahwa ketika kita bekerja bersama, kita dapat mencapai hal-hal yang luar biasa.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Wisata

Akankah Jalan Braga Bandung Terjebak Dalam Overtourism?

Pariwisata berlebihan mengancam pesona Jalan Braga, tetapi bisakah suara lokal dan inisiatif pemerintah mencapai keseimbangan sebelum terlambat? Temukan kisah yang sedang berkembang.

braga street kekhawatiran overturisme

Saat kita berjalan menyusuri Jalan Braga di Bandung, kita tidak bisa tidak memperhatikan suasana hidup yang tercipta oleh aliran pengunjung yang terus-menerus, terutama saat akhir pekan dan hari libur. Jalan ini penuh dengan kehidupan—penjual lokal yang menjajakan dagangannya, kedai kopi yang dipenuhi tawa, dan suara percakapan dalam berbagai bahasa. Energi ini sangat menarik, tetapi hal ini juga menimbulkan pertanyaan penting: akankah Jalan Braga menjadi korban dari pariwisata berlebihan?

Saat ini, meskipun jumlah pengunjung cukup besar, para ahli seperti Galih Kusumah dari UPI meyakinkan kita bahwa kita belum mencapai titik kritis dari pariwisata berlebihan. Namun, ini tidak berarti kita bisa bersantai dan merasa aman. Sentimen masyarakat lokal menjadi faktor penting yang harus kita perhatikan seiring dengan pertumbuhan pariwisata. Jika kita mengabaikan masukan dari komunitas, kita berisiko menciptakan kesenjangan antara penduduk dan wisatawan, yang dapat menimbulkan rasa tidak suka yang bisa mencemari pengalaman yang kita hargai.

Kedatangan wisatawan secara tidak langsung memberikan manfaat bagi bisnis lokal, memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan bagi perekonomian. Restoran berkembang, pengrajin menemukan pelanggan yang antusias, dan layanan terkait pariwisata berkembang. Dampak positif ini berfungsi sebagai penyangga terhadap efek buruk dari pariwisata berlebihan. Akan tetapi, memantau jumlah pengunjung sangat penting untuk memastikan bahwa keseimbangan ini tetap terjaga. Kita perlu tetap waspada dan proaktif dalam pengelolaan pariwisata.

Pemerintah Kota Bandung telah menyadari tantangan ini dan sedang mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya. Inisiatif seperti program Braga Beken bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengunjung sekaligus mempertimbangkan kebutuhan warga setempat. Dengan fokus pada revitalisasi dan keterlibatan komunitas, kita dapat mengurangi risiko pariwisata berlebihan dan memastikan Jalan Braga tetap menjadi ruang yang hidup dan ramah untuk semua orang.

Kami percaya bahwa dialog terbuka antara pemangku kepentingan pariwisata dan komunitas lokal sangat penting. Ini bukan hanya tentang menarik lebih banyak pengunjung; tetapi tentang membangun hubungan yang harmonis yang menghormati sentimen masyarakat setempat. Jika kita mampu menavigasi keseimbangan yang halus ini dengan baik, kita dapat menikmati manfaat pariwisata tanpa mengorbankan integritas Jalan Braga.

Continue Reading

Wisata

Larangan Visa Termasuk Indonesia, Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Arab Saudi Tidak Lebih Dari 29 April

Bersiaplah untuk pembaruan penting tentang larangan visa yang mempengaruhi jamaah Umrah, karena batas waktu ketat mengancam untuk meninggalkan Arab Saudi. Apakah Anda akan siap?

larangan visa untuk peziarah umrah

Seiring kita mendekati musim Haji pada tahun 2025, Arab Saudi telah menerapkan larangan visa yang mempengaruhi 14 negara, termasuk Indonesia, untuk jamaah Umrah. Keputusan ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk mengelola arus jamaah, memastikan bahwa pengalaman ibadah haji tetap lancar dan terorganisir.

Kita harus memahami implikasi dari larangan ini dan regulasi Umrah terkait yang harus dipatuhi setiap calon jamaah. Tanggal terakhir bagi pemegang visa Umrah untuk memasuki Arab Saudi adalah 13 April 2025. Setelah tanggal ini, tidak akan ada visa baru yang dikeluarkan, membuatnya penting bagi mereka yang berencana untuk melakukan ibadah haji untuk menyelesaikan pengaturan perjalanan mereka secepat mungkin.

Selain itu, semua jamaah Umrah asing diwajibkan untuk meninggalkan Arab Saudi pada tanggal 29 April 2025. Tidak mematuhi tenggat waktu ini bisa mengakibatkan konsekuensi yang parah, termasuk denda yang bisa mencapai hingga 100.000 Riyal Saudi (sekitar Rp22,94 juta).

Regulasi ini bukan hanya aturan sembarangan; mereka memiliki tujuan. Arab Saudi berkomitmen untuk memastikan manajemen ibadah haji yang efektif, terutama karena jumlah jamaah bisa melonjak selama musim Haji. Dengan memberlakukan pembatasan ini, pihak berwenang bertujuan untuk menjaga ketertiban dan keamanan bagi semua pihak yang terlibat.

Kita harus mengakui pentingnya mematuhi pedoman ini tidak hanya untuk menghindari sanksi finansial tetapi juga untuk berkontribusi pada keselarasan keseluruhan ibadah haji. Bagi kita yang terkena dampak larangan visa ini, sangat penting untuk tetap mendapatkan informasi terbaru dari pemerintah Arab Saudi.

Meskipun situasi saat ini mungkin terasa membatasi, memahami alasan dasarnya dapat membantu kita menavigasi periode ini dengan lebih efektif. Kita harus tetap sabar dan menghormati regulasi, karena mereka dirancang untuk memfasilitasi pengalaman yang lebih baik bagi semua jamaah.

Saat kita bersiap untuk musim Haji, mari kita juga pertimbangkan cara untuk saling mendukung di masa yang sulit ini. Berbagi informasi, sumber daya, dan strategi untuk kepatuhan dapat mendorong rasa komunitas di antara jamaah.

Kita selalu menghargai kebebasan untuk menjalankan keyakinan kita, dan meskipun larangan visa ini menimbulkan rintangan, sangat penting bagi kita untuk menghadapi situasi ini dengan rasa tanggung jawab dan persatuan.

Continue Reading

Wisata

Viral di Media Sosial: Orang Asing vs. Keamanan di Finns Club Bali

Kekacauan terjadi di Klub Finns Bali saat turis bentrok dengan keamanan; apa yang diungkapkan insiden mengejutkan ini tentang dampak pariwisata terhadap surga?

foreigners and security issues

Kita semua telah melihat rekaman viral tentang bentrokan kacau di Finns Club Bali yang melibatkan turis asing dan keamanan. Sungguh mengkhawatirkan bagaimana kesenangan bisa berubah menjadi kenakalan, menimbulkan kekhawatiran serius tentang perilaku turis dan dampaknya terhadap komunitas lokal. Seiring video tersebut beredar, diskusi tentang kebutuhan akan tindakan keamanan yang lebih baik dan perilaku yang bertanggung jawab semakin meningkat. Jika isu-isu ini menarik bagi Anda, mari kita jelajahi implikasi yang lebih luas bersama-sama dan apa artinya bagi surga.

Saat kita menggulir feed kita, sulit untuk melewatkan video viral yang mengejutkan dari Finns Club Bali, di mana terjadi bentrokan keras antara turis asing dan petugas keamanan pada tanggal 11 Februari 2025. Rekaman tersebut menangkap adegan kacau sekitar pukul 21:47 WITA, yang menunjukkan beberapa turis asing tanpa baju terlibat dalam perkelahian, menggunakan senjata improvisasi seperti penghalang parkir dan tali melawan penjaga keamanan. Insiden ini tidak hanya mengangkat alis tetapi juga memulai diskusi panas tentang perilaku turis dan kecukupan tindakan keamanan di destinasi populer seperti Bali.

Kita tidak bisa tidak bertanya-tanya apa yang mendorong tindakan sembrono seperti itu di antara turis. Bali, yang dikenal dengan suasana yang menyenangkan dan budaya yang hidup, belakangan ini menyaksikan lonjakan insiden yang melibatkan pengunjung asing. Meskipun banyak wisatawan datang untuk menikmati keindahan pulau tersebut, beberapa tampaknya lupa bahwa tindakan mereka memiliki konsekuensi. Video viral tersebut berfungsi sebagai pengingat yang mencolok tentang betapa cepatnya malam yang menyenangkan bisa berubah menjadi kekacauan.

Pertanyaannya muncul: bagaimana kita membedakan antara kesenangan yang bebas dan perilaku sembrono yang membahayakan orang lain?

Otoritas lokal merespons cepat terhadap perkelahian tersebut, mewawancarai saksi dan mengonfirmasi bahwa satu warga negara asing telah ditanyai sebagai tersangka potensial. Respons ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh petugas keamanan dalam mengelola kerumunan besar turis, terutama ketika alkohol dan suasana pesta terlibat. Saat kita menganalisis situasi, jelas bahwa tindakan keamanan di tempat-tempat seperti Finns Club harus dievaluasi kembali untuk memastikan keamanan baik pengunjung maupun staf.

Insiden ini telah memicu kekhawatiran luas di media sosial, dengan banyak pengguna mengungkapkan ketidakpercayaan mereka terhadap perilaku keras yang ditunjukkan oleh turis. Penting bagi kita untuk mempertimbangkan bagaimana ini mencerminkan masalah yang lebih luas tentang perilaku turis. Apakah kita menciptakan lingkungan di mana ketidakmenghormatan dan agresi dapat berkembang?

Atau apakah kita hanya menyaksikan kelalaian penilaian sesaat oleh beberapa individu?

Saat kita terlibat dalam dialog ini, kita juga harus mengakui tanggung jawab yang dimiliki oleh kedua turis dan otoritas lokal. Mencapai keseimbangan antara menikmati kebebasan dan mempertahankan rasa hormat terhadap budaya lokal sangat penting.

Saatnya untuk menganjurkan protokol keamanan yang lebih baik dan mendorong turis untuk merangkul pola pikir tanggung jawab dan rasa hormat. Pada akhirnya, kesadaran dan tindakan kolektif kita dapat membantu memastikan bahwa Bali tetap menjadi surga yang aman bagi semua yang ingin merasakan pesonanya.

Continue Reading

Berita Trending

Copyright © 2025 The Speed News Indonesia