Politik
Fadli Zon mengatakan bahwa Menulis Ulang Sejarah Bukanlah Proyek Baru
Temukan bagaimana Fadli Zon percaya bahwa menulis ulang sejarah adalah penting untuk identitas nasional, tetapi tantangan apa yang akan dihadapi dalam usaha yang ambisius ini?

Saat kita membahas tentang penulisan ulang sejarah Indonesia, jelas bahwa Fadli Zon memandang inisiatif ini sebagai langkah penting untuk memperbaiki kekurangan masa lalu. Upaya ini bukanlah proyek sembarangan; melainkan, merupakan kelanjutan dari upaya sebelumnya seperti proyek Kamus Sejarah, yang mendapat kritik karena meninggalkan tokoh-tokoh sejarah penting.
Kita menyadari bahwa pembaruan menyeluruh terakhir terhadap sejarah Indonesia terjadi selama masa pemerintahan Presiden BJ Habibie, sehingga tercipta kekosongan selama 26 tahun dalam dokumentasi sejarah resmi. Kekosongan ini membuat banyak orang mempertanyakan akurasi dan inklusivitas narasi yang membentuk identitas nasional kita.
Inisiatif penulisan ulang kali ini melibatkan 113 sejarawan dari 34 universitas di seluruh Indonesia, mencerminkan beragam sudut pandang. Upaya kolektif ini bertujuan untuk mengisi kekurangan penting dalam pemahaman sejarah kita dan mendorong perspektif Indonesia-centric yang sesuai dengan pengalaman hidup rakyatnya.
Dengan mengumpulkan para ahli dari berbagai latar belakang, kita tidak hanya meningkatkan keakuratan sejarah tetapi juga memperkaya narasi yang mendefinisikan siapa kita sebagai bangsa. Saat kita memulai perjalanan ini, sangat penting untuk melibatkan diri dengan kompleksitas masa lalu kita, mengakui keberhasilan maupun tragedi.
Fadli Zon menekankan bahwa penulisan ulang sejarah sangat penting untuk menjaga identitas nasional kita. Ia menyebut Bung Karno yang percaya akan pentingnya kesadaran sejarah, menegaskan bahwa pemahaman sejarah yang lengkap sangat diperlukan bagi generasi mendatang.
Kita harus bertanya pada diri sendiri: bagaimana kita bisa mendefinisikan siapa kita jika kita tidak sepenuhnya memahami dari mana kita berasal? Proyek ini adalah kesempatan untuk merenungkan akar kita dan membangun narasi yang memberdayakan, bukan membelenggu.
Uji publik terhadap sejarah yang telah ditulis ulang dijadwalkan pada Juli 2025, menegaskan komitmen untuk mengikutsertakan masukan dari masyarakat. Pendekatan proaktif ini tidak hanya mengundang masyarakat dalam percakapan, tetapi juga memastikan bahwa narasi sejarah tersebut akurat dan inklusif.
-
Politik1 minggu ago
5 Negara yang Paling Tidak Disukai di Indonesia, Nomor 1 Pasti Israel
-
Ekonomi1 minggu ago
Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini, Senin, 30 Juni 2025: Diperbaiki Lagi
-
Budaya1 minggu ago
Farhan Mengatakan Dedi Mulyadi Mengusulkan untuk Membongkar Teras Cihampelas, Warisan Ridwan Kamil
-
Wisata7 hari ago
BP Haji Kawal Wacana Pendirian Kampung Haji Indonesia Di Arab Saudi
-
Ekonomi6 hari ago
Rp2.000 Triliun Investasi Dibatalkan Masuk Indonesia Selama Era Jokowi, Apa yang Salah?
-
Lingkungan7 hari ago
Walikota Bandung Farhan Frustrasi Karena Konflik Kebun Binatang Bandung yang Belum Terselesaikan
-
Wisata6 hari ago
Puan Minta RI Jangan Diam Jika Brasil Ajukan Kasus Juliana ke Jalur Hukum
-
Ekonomi3 hari ago
Pengaruh Trump dan Federal Reserve, Rupiah Melemah ke Rp16.205 per Dolar