Tingkat kelahiran di China sangat rendah, yaitu 6,39 per 1.000, yang memerlukan tindakan segera. Kita dapat menerapkan insentif finansial yang signifikan, seperti subsidi untuk keluarga yang memiliki lebih banyak anak, mirip dengan pendekatan Tianmen. Mengembangkan layanan pengasuhan anak, terutama di pusat-pusat perkotaan, akan mendukung orang tua yang bekerja. Mendorong opsi kerja fleksibel juga dapat membantu menyeimbangkan keluarga dan karier. Kita melihat contoh internasional yang sukses, seperti cuti maternity yang diperpanjang di Bulgaria dan tunjangan keluarga di Korea Selatan, sebagai model yang bisa dipertimbangkan. Dengan mengadopsi kebijakan ramah keluarga yang efektif, kita dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk menjadi orang tua, dan menjelajahi strategi ini mengungkapkan lebih banyak kemungkinan untuk merevitalisasi populasi kita.
Tantangan Demografi Saat Ini
Saat kita meneliti tantangan demografis yang dihadapi China saat ini, jelas bahwa persimpangan antara penurunan tingkat kelahiran dan populasi yang menua menciptakan keprihatinan mendesak untuk masa depan negara tersebut.
Pada tahun 2023, China mencatat tingkat kelahiran hanya 6,39 per 1.000 orang, penurunan yang mengejutkan dari tahun-tahun sebelumnya. Dengan populasi total yang berkurang sekitar 1,39 juta, mencapai 1,408 miliar, kita menyaksikan penurunan populasi pertama sejak tahun 1951.
Tren demografis ini diperparah oleh fakta bahwa 14% dari populasi sekarang berusia di atas 65 tahun, yang berjumlah sekitar 196 juta individu. Populasi yang menua ini memperburuk tantangan yang kita hadapi, karena tenaga kerja yang menyusut mengancam ekonomi dan sistem kesejahteraan sosial kita.
Jumlah bayi yang baru lahir anjlok dari 18,8 juta pada tahun 2016 menjadi hanya 9,5 juta pada tahun 2023, dan para ahli memperingatkan bahwa jika tren ini terus berlanjut, itu bisa sangat membahayakan masa depan kita.
Untuk menavigasi tantangan ini, kita harus mengakui urgensi situasi dan menganjurkan kebijakan yang mengatasi pergeseran demografis ini.
Sangat penting untuk mempertimbangkan bagaimana kita dapat secara efektif melibatkan masyarakat kita dalam membalikkan tren ini untuk masa depan yang berkelanjutan.
Strategi Efektif untuk Dorongan
Mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh penurunan tingkat kelahiran memerlukan strategi efektif yang mendorong keluarga untuk memiliki lebih banyak anak.
Kita harus fokus pada pendekatan multifaset yang menggabungkan insentif finansial dan dukungan pengasuhan anak yang kuat untuk menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan keluarga.
- Melaksanakan insentif finansial yang substansial: Pemerintah lokal, seperti Kota Tianmen, telah menunjukkan keberhasilan dengan menawarkan subsidi hingga 225,100 yuan untuk keluarga yang memiliki anak ketiga, menghasilkan peningkatan tahunan sebesar 17% dalam jumlah bayi yang baru lahir.
- Memperluas layanan pengasuhan anak: Kota-kota besar, termasuk Beijing dan Shanghai, berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas pusat pengasuhan anak, memenuhi permintaan yang meningkat untuk layanan pengasuhan anak modern, memungkinkan orang tua untuk fokus pada pekerjaan tanpa mengorbankan waktu keluarga.
- Mendorong opsi pekerjaan yang fleksibel: Seiring berkembangnya pasar kerja, kita harus mendukung peluang kerja jarak jauh dalam peran seperti produksi video dan manajemen media sosial, yang dapat lebih mengakomodasi kebutuhan orang tua yang menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga.
Contoh dan Wawasan Internasional
Melihat ke luar negeri mengungkapkan wawasan berharga tentang bagaimana negara lain mengatasi tingkat kelahiran yang menurun. Misalnya, Bulgaria menonjol dengan salah satu cuti hamil terpanjang di dunia, menawarkan gaji penuh untuk tahun pertama dan upah minimum untuk tahun kedua. Kebijakan maternity yang kuat ini bertujuan untuk mendorong keluarga untuk memiliki lebih banyak anak.
Di Korea Selatan, pemerintah menyediakan tunjangan bulanan sekitar Rp11,15 juta untuk keluarga dengan bayi baru lahir, disertai dengan pembayaran bayi yang dilipatgandakan tiga kali. Insentif keluarga ini secara langsung mengatasi kekhawatiran finansial yang sering kali menghalangi orang tua untuk memperluas keluarga mereka.
Demikian pula, pendekatan Singapura menggabungkan kampanye nasional yang mempromosikan nilai keluarga dengan subsidi penitipan anak yang luas dan kebijakan cuti orang tua, secara efektif mendukung keluarga yang bekerja dalam usaha pengasuhan anak mereka.
Sementara itu, Jepang sedang mengeksplorasi solusi teknologi untuk perawatan lansia, dengan berinvestasi dalam robot untuk meringankan beban pada keluarga, yang dapat menciptakan lingkungan yang lebih menguntungkan untuk melahirkan.
Contoh-contoh internasional ini menyoroti bagaimana kebijakan maternity yang strategis dan insentif keluarga dapat menciptakan suasana yang mendukung untuk keluarga. Dengan menganalisis pendekatan ini, kita dapat memperoleh pelajaran berharga untuk merancang solusi efektif guna mendorong tingkat kelahiran yang lebih tinggi di China.
Leave a Comment