Lingkungan
Krisis Air Bersih di Jakarta – Solusi untuk Masa Depan yang Berkelanjutan
Temukan solusi inovatif untuk krisis air bersih Jakarta yang mengancam masa depan kota ini, dan bagaimana kita dapat berperan dalam perubahan.

Anda sedang menangani krisis air bersih di Jakarta, di mana urbanisasi yang cepat dan perubahan iklim mengancam akses berkelanjutan bagi banyak orang. Solusi termasuk mempromosikan pemanenan air hujan dan teknologi canggih untuk mengurangi kehilangan air non-revenue yang saat ini mencapai 45,7%. Keterlibatan komunitas dan kebijakan pemerintah, seperti pelarangan ekstraksi air tanah, memainkan peran penting. Peningkatan infrastruktur, seperti sambungan pipa baru dan penggantian yang lama, akan meningkatkan distribusi air. Kolaborasi dengan LSM dan inisiatif akar rumput meningkatkan kesadaran manajemen air. Memprioritaskan pemulihan badan air alami juga meningkatkan kualitas air. Menjelajahi strategi-strategi ini akan mengungkap pendekatan yang lebih praktis untuk mengamankan masa depan air Jakarta.
Memahami Krisis Air Jakarta

Krisis air yang semakin memburuk di Jakarta menggambarkan dampak urbanisasi terhadap sumber daya alam. Bayangkan tinggal di kota di mana lebih dari 30% penduduknya tidak memiliki akses ke air minum bersih. Urbanisasi yang cepat telah membebani pasokan air Jakarta, dengan penurunan air tanah menjadi penyebab utama.
Seiring pertumbuhan populasi kota, lebih banyak air yang diekstraksi, menyebabkan penurunan tanah di mana area tenggelam antara 1 hingga 28 cm setiap tahun. Fenomena ini memperburuk kelangkaan, terutama di zona pesisir.
Anda mungkin memperhatikan tingginya kadar salinitas di sumber air lokal Anda, sebagai hasil dari infrastruktur yang tidak memadai dan polusi yang merajalela. Limbah industri dan limbah rumah tangga telah sangat berdampak pada lingkungan seperti Penjaringan dan Pluit, membuat air bersih semakin sulit didapat.
Pada 2021, hanya 67% penduduk Jakarta yang memiliki akses ke air bersih, dengan celah di tempat-tempat seperti Kalideres dan Cengkareng. Hal ini membuat tujuan cakupan 100% pada tahun 2030 tampak menantang.
Perubahan iklim menjadi ancaman lain, dengan prediksi penurunan curah hujan dan cuaca yang lebih ekstrem. Kondisi seperti ini dapat semakin menguras sumber daya air yang sudah langka, menekankan perlunya solusi berkelanjutan dalam strategi pengelolaan air Jakarta.
Faktor Kunci yang Mendorong Kelangkaan Air
Bagaimana sebuah metropolis yang ramai seperti Jakarta bisa berakhir berjuang dengan kelangkaan air yang parah? Urbanisasi yang cepat adalah salah satu penyebab utama. Dengan lebih dari 30% populasinya tidak memiliki akses ke air minum bersih, pertumbuhan Jakarta telah melampaui sumber dayanya.
Penurunan sumber air tanah memperburuk masalah ini, karena ekstraksi yang berlebihan menyebabkan penurunan tanah, menurunkan bagian kota hingga 28 cm setiap tahun. Ketergantungan pada air tanah ini bermasalah, terutama di daerah pesisir di mana salinitas tinggi dan kontaminasi E. Coli membuatnya tidak dapat diminum.
Selain itu, kondisi alam seperti kekeringan secara signifikan telah mengurangi aliran air bersih dari PAM Jaya, menghentikan fasilitas pengolahan air utama. Gangguan ini memperburuk krisis air bersih, membuat penduduk sulit mengakses air yang aman.
Infrastruktur Jakarta yang sudah tua juga tidak membantu. Tingkat kehilangan air non-revenue (NRW) yang mencengangkan sebesar 45,7% menunjukkan kehilangan air yang substansial akibat kebocoran dan pipa yang usang, yang memperburuk masalah kelangkaan air kota.
Mengatasi faktor-faktor kunci ini sangat penting bagi Jakarta untuk memastikan masa depan air bersih yang berkelanjutan. Dengan mengoptimalkan sumber daya, meningkatkan infrastruktur, dan mengurangi ketergantungan pada air tanah yang tidak dapat diandalkan, Anda dapat mengatasi tantangan kelangkaan air secara langsung.
Dampak Perubahan Iklim

Sementara urbanisasi cepat dan infrastruktur yang menua adalah faktor-faktor kunci dalam kelangkaan air di Jakarta, dampak perubahan iklim tidak dapat diabaikan. Perubahan iklim mengancam untuk mengurangi curah hujan di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan antara tahun 2070-2100, yang akan memperburuk masalah kelangkaan air, terutama selama musim kemarau di Jakarta.
Anda mungkin sudah tahu bahwa efek pulau panas perkotaan memperparah suhu, yang menyebabkan peningkatan banjir selama musim hujan dan kekeringan di musim kemarau, yang semakin membebani sumber daya air yang vital.
Penelitian menunjukkan bahwa krisis air di Jakarta akan semakin memburuk selama musim kemarau. Model iklim memprediksi curah hujan yang terbatas selama periode kritis, mempengaruhi jutaan orang yang bergantung pada pasokan air yang konsisten. Ini bukan hanya masalah lingkungan; populasi rentan, terutama anak-anak, menghadapi peningkatan risiko.
Indonesia menempati peringkat ke-46 secara global dalam paparan anak-anak terhadap risiko iklim, yang menekankan perlunya akses air yang lebih baik dengan segera.
Pemerintah Jakarta telah mengakui peran perubahan iklim dalam perubahan pola cuaca perkotaan ini. Mereka telah memulai strategi seperti Rencana Pembangunan Rendah Karbon Regional 2021 untuk mengatasi krisis air bersih.
Mengatasi dampak perubahan iklim sangat penting untuk solusi air berkelanjutan, memastikan masa depan yang tangguh bagi penduduk Jakarta.
Peran Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah memainkan peran penting dalam mengatasi krisis air bersih di Jakarta. Dengan menerapkan Peraturan Gubernur No. 93/2021, pemerintah melarang pengambilan air tanah di area tertentu, mengatasi masalah pengambilan berlebihan dan melindungi sumber daya air penting. Peraturan ini penting karena mempromosikan penggunaan air tanah yang berkelanjutan dan mendorong eksplorasi sumber air alternatif.
Namun, hanya membatasi penggunaan air tanah saja tidak cukup. Dengan tujuan jangka 5-10 tahun, inisiatif perlu insentif yang lebih baik untuk mengalihkan ketergantungan dari air tanah. Targetnya ambisius: mencapai cakupan air bersih 100% pada tahun 2030. Namun, dengan cakupan saat ini hanya 67%, investasi yang signifikan sangat penting. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 423,4 triliun untuk tahun 2024 mencerminkan kebutuhan ini, dengan Rp 12,4 miliar secara khusus ditujukan untuk meningkatkan ketersediaan air bersih.
Program seperti ProKlim meningkatkan ketahanan masyarakat melalui kesadaran lingkungan dan pemanenan air hujan, sejalan dengan upaya mitigasi perubahan iklim. Dengan mempromosikan strategi ini, pemerintah meletakkan dasar untuk pengelolaan air yang berkelanjutan.
Untuk masa depan air bersih Jakarta, kebijakan yang efektif, investasi yang substansial, dan inisiatif strategis sangat penting. Upaya ini akan memastikan pasokan air yang berkelanjutan, yang penting untuk pertumbuhan kota dan kesejahteraan warganya.
Strategi Keterlibatan Komunitas

Untuk mengatasi krisis air bersih di Jakarta secara efektif, strategi keterlibatan komunitas yang kuat sangatlah penting. Anda dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang dipimpin oleh komunitas seperti penanaman pohon dan pengelolaan limbah. Inisiatif-inisiatif ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan lokal tetapi juga mempromosikan upaya konservasi air di seluruh Jakarta.
Dengan bergabung dalam kegiatan-kegiatan ini, Anda berkontribusi pada lingkungan yang lebih sehat dan memainkan peran penting dalam memastikan ketersediaan air bersih di masa depan.
Kampanye kesadaran publik adalah cara lain untuk mendorong perilaku bertanggung jawab. Kampanye-kampanye ini menyoroti pentingnya pengelolaan air bersih, mendorong Anda dan tetangga Anda untuk mengadopsi praktik-praktik konservasi.
Dengan tetap mendapatkan informasi dan menyebarkan pesan, Anda memperkuat upaya komunitas.
Berkerjasama dengan LSM dapat memperkuat inisiatif-inisiatif ini. Mereka menyediakan sumber daya dan dukungan yang diperlukan, memastikan pendekatan yang lebih berkelanjutan dalam mengatasi krisis ini.
Bermitra dengan organisasi-organisasi ini membantu Anda membuat dampak yang bertahan lama dalam komunitas Anda.
Selain itu, gerakan akar rumput memberdayakan Anda untuk berpartisipasi aktif dalam strategi pengelolaan air. Dengan mendidik warga tentang konservasi lingkungan, gerakan-gerakan ini menginspirasi advokasi untuk hak atas air bersih.
Mengikuti inisiatif pemanenan air hujan adalah langkah praktis lainnya, meningkatkan pasokan lokal dan mempromosikan keberlanjutan jangka panjang.
Bersama-sama, strategi-strategi ini membangun ketahanan terhadap dampak perubahan iklim, memastikan masa depan yang lebih cerah untuk Jakarta. Desain branding dapat memainkan peran penting dalam kampanye-kampanye ini dengan menciptakan visual yang menarik yang beresonansi dengan komunitas, meningkatkan efektivitas upaya kesadaran publik.
Solusi Inovatif Pengelolaan Air
Beberapa orang percaya bahwa solusi manajemen air yang inovatif adalah kunci untuk menyelesaikan krisis air yang mendesak di Jakarta. Dengan menerapkan sistem penampungan air hujan, Anda dapat secara signifikan mengurangi kondisi kekeringan dan mengurangi ketergantungan kota pada sumber air tanah yang dieksploitasi berlebihan. Solusi ini tidak hanya menghemat air tetapi juga meningkatkan keberlanjutan pasokan air Jakarta.
Memulihkan badan air alami dan lahan basah harus menjadi prioritas. Upaya ini meningkatkan kualitas air dan memperkuat ketahanan kota terhadap banjir dan kekeringan.
Saat Anda berinvestasi dalam teknologi pengolahan air yang canggih, mengurangi air non-revenue (NRW), yang mencapai 45,7% pada tahun 2020, menjadi dapat dicapai. Pengurangan ini dapat memulihkan jutaan meter kubik air, yang penting untuk kebutuhan Jakarta yang terus bertambah.
Kolaborasi antara pemerintah, LSM, dan masyarakat sangat penting. Bekerja sama memastikan kebijakan efektif, berkelanjutan, dan meningkatkan kesadaran publik.
Mendiversifikasi sumber air yang dialirkan melalui pipa, seperti menjajaki alternatif seperti Bendungan Karian di Banten, diperlukan untuk pasokan yang andal dan adil.
Peningkatan Infrastruktur yang Dibutuhkan

Infrastruktur air bersih Jakarta merupakan pilar kritis dalam mengatasi krisis air di kota ini, dengan cakupan layanan hanya 67% dan target mencapai 100% pada tahun 2030. Untuk mencapai target ini, perbaikan infrastruktur yang signifikan sangat diperlukan. Kota ini menghadapi tingkat air non-revenue (NRW) sebesar 45,7%, yang berarti hampir setengah dari air yang diolah hilang karena kebocoran dan ketidakefisienan. Mengatasi masalah ini melibatkan penggantian pipa tua, terutama di Jakarta Utara dan Timur, di mana akses air paling bermasalah. Upaya oleh PAM Jaya untuk menambah 77.000 sambungan pipa baru di tahun 2024 memerlukan investasi finansial dan tenaga kerja yang terampil.
Area Prioritas | Tingkat Kebocoran Air Saat Ini |
---|---|
Jakarta Utara | 79% |
Jakarta Timur | 75% |
Jakarta Pusat | 70% |
Jakarta Selatan | 68% |
Peningkatan teknis di enam wilayah prioritas sangat penting untuk mengurangi tingkat kebocoran yang mengejutkan ini. Dengan fokus pada perbaikan infrastruktur ini, Anda membantu menciptakan jaringan pasokan air yang berkelanjutan yang mendukung pertumbuhan populasi Jakarta. Penggantian infrastruktur yang usang tidak hanya mengurangi kehilangan air tetapi juga mempersiapkan kota ini untuk tantangan di masa depan. Investasi dalam tenaga kerja terampil dan teknologi sangat penting untuk transformasi ini, memastikan Jakarta bergerak menuju masa depan air bersih dan berkelanjutan.
Memastikan Pasokan Air Jakarta di Masa Depan
Saat Jakarta bertujuan untuk mengamankan pasokan airnya di masa depan, diversifikasi strategis dan peningkatan infrastruktur menjadi penting untuk pertumbuhan berkelanjutan.
Dengan cakupan layanan air bersih sebesar 67%, mencapai target 2030 sebesar 100% membutuhkan investasi yang kuat. Rencana PAM Jaya untuk menambah 77.000 koneksi pipa baru dan merekrut 1.087 karyawan pada tahun 2024 adalah langkah signifikan untuk meningkatkan perluasan layanan air di seluruh Jakarta.
Bergantung pada sumber eksternal untuk 94% dari airnya, Jakarta perlu mendiversifikasi sumber air pipanya. Diversifikasi ini penting untuk memastikan pasokan air yang berkelanjutan dan andal, terutama dalam menghadapi perubahan iklim.
Proyeksi penurunan curah hujan dan cuaca ekstrem yang lebih sering menekankan urgensi sistem pemanenan air hujan dan inisiatif pengisian ulang air tanah. Langkah-langkah ini akan meningkatkan ketahanan air dengan menangkap dan memanfaatkan sumber daya lokal.
Anggaran 2024 sebesar Rp 423,4 triliun untuk air bersih, sanitasi, dan mitigasi perubahan iklim, dengan Rp 12,4 miliar dialokasikan untuk meningkatkan air minum, menandakan komitmen kuat untuk mengamankan pasokan air Jakarta di masa depan.
Kesimpulan
Anda dapat memainkan peran penting dalam mengatasi krisis air di Jakarta dengan mendukung solusi inovatif dan praktik berkelanjutan. Tahukah Anda bahwa Jakarta kehilangan sekitar 40% air yang telah diolah karena infrastruktur yang bocor? Dengan mendukung perbaikan infrastruktur dan terlibat dalam inisiatif komunitas, Anda membantu mempersiapkan pasokan air kota untuk masa depan. Tetaplah mendapatkan informasi, dukung kebijakan pemerintah yang mempromosikan keberlanjutan, dan dorong pengelolaan air yang cerdas. Bersama-sama, kita dapat memastikan masa depan Jakarta yang lebih bersih dan berkelanjutan. #KrisisAir #SolusiBerkelanjutan #AirJakarta
Lingkungan
Studi Kasus: Keberhasilan dan Tantangan Meninggikan Rumah di Daerah Rawan Banjir
Menyelami keberhasilan dan tantangan dalam mengangkat rumah di daerah rawan banjir mengungkapkan solusi inovatif, tetapi apa saja hambatan yang masih dihadapi oleh komunitas yang menghadapi perubahan iklim?

Seiring dengan meningkatnya ancaman perubahan iklim, mengangkat rumah di daerah yang rawan banjir muncul sebagai strategi vital untuk melindungi komunitas kita. Pendekatan ini tidak hanya melindungi rumah kita tetapi juga menjaga keutuhan lingkungan kita. Desain yang ditinggikan, seperti yang terlihat dalam proyek sukses di Indonesia selama kejadian banjir besar, menggambarkan bagaimana kita dapat beradaptasi dengan lingkungan yang berubah.
Dengan mengkaji studi kasus ini, kita dapat memperoleh wawasan tentang keberhasilan dan tantangan dalam mengimplementasikan solusi inovatif tersebut. Keberhasilan perumahan yang ditinggikan di Indonesia, khususnya di daerah seperti Kelapa Gading, menunjukkan efektivitas strategi ini. Rumah-rumah yang dinaikkan di atas tingkat banjir yang diperkirakan bertahan dari banjir pada tahun 2017 dan 2020, menunjukkan bahwa tindakan proaktif dapat menghasilkan komunitas yang tangguh.
Selain itu, desain yang ditinggikan ini sering memasukkan ruang hijau di sekitar struktur, meningkatkan penyerapan air alami dan dengan demikian mengurangi masalah banjir lokal. Pendekatan holistik ini menekankan pentingnya mengintegrasikan pertimbangan ekologis ke dalam strategi perumahan kita.
Retrofitting struktur yang ada adalah aspek kritis lainnya dalam beradaptasi dengan risiko banjir. Dengan mengangkat lantai dasar dan memasang katup air kembali, kita dapat secara signifikan mengurangi kerusakan yang terkait dengan banjir. Metode ini tidak hanya melindungi rumah individu tetapi juga berkontribusi pada ketangguhan keseluruhan lingkungan kita.
Kita harus mengakui bahwa intervensi ini hanya berhasil ketika mereka selaras dengan karakteristik unik dari komunitas. Keterlibatan komunitas memainkan peran penting dalam proses ini. Ketika kita melibatkan penduduk lokal dalam desain dan konstruksi rumah yang ditinggikan, kita memastikan bahwa solusi relevan secara budaya dan responsif terhadap tantangan lingkungan tertentu.
Kolaborasi ini menumbuhkan rasa kepemilikan dan kebanggaan, memberdayakan komunitas untuk mengambil kendali atas masa depan mereka. Teknik wet floodproofing, yang menciptakan ruang fleksibel di atas tingkat banjir, merupakan contoh semangat kolaboratif ini. Dengan memungkinkan air banjir masuk dan keluar dari area bawah tanpa menyebabkan kerusakan struktural, kita dapat berinovasi dalam pendekatan kita terhadap ketahanan banjir.
Lingkungan
Kebijakan Pemerintah dalam Mengatasi Banjir dan Meninggikan Bangunan
Banjir menantang area perkotaan, mendorong kebijakan pemerintah yang meninggikan bangunan dan meningkatkan ketahanan, tetapi solusi inovatif apa yang sedang diimplementasikan untuk mengatasi krisis ini?

Saat kita menghadapi tantangan banjir yang semakin meningkat, sangat penting untuk mengakui pendekatan proaktif pemerintah Indonesia melalui Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (IWRM). Kerangka kerja yang komprehensif ini mengoordinasikan pengelolaan air, tanah, dan sumber daya lintas sektor, memungkinkan kita untuk menangani pengelolaan banjir dengan lebih efektif. Dengan memahami keterkaitan elemen-elemen ini, kita dapat menghargai peran penting perencanaan kota dalam meminimalisir risiko banjir.
Salah satu aspek penting dari IWRM adalah implementasi tindakan struktural. Pembangunan bendungan retensi air dan normalisasi sungai telah diprioritaskan untuk meningkatkan kapasitas drainase. Inisiatif ini tidak hanya membantu dalam mengontrol air banjir tetapi juga meningkatkan ketahanan kita terhadap perubahan iklim.
Namun, kita tidak bisa hanya mengandalkan solusi rekayasa. Strategi non-struktural, termasuk keterlibatan masyarakat dan pengelolaan sampah, juga sama pentingnya. Dengan meningkatkan kesadaran dan mendorong partisipasi publik, kita dapat menumbuhkan budaya kesiapsiagaan di antara komunitas kita, memastikan bahwa setiap orang memahami peran mereka dalam mitigasi banjir.
Selain itu, penetapan kebijakan komprehensif seperti Qanun No. 4 tahun 2009 memandu perencanaan kota dan tindakan pencegahan banjir. Kebijakan ini bertujuan untuk meminimalkan pengembangan di area yang rawan banjir, memungkinkan kita membuat keputusan yang terinformasi tentang di mana membangun dan bagaimana mengembangkan infrastruktur. Perencanaan kota harus menggabungkan penilaian risiko banjir untuk memastikan bahwa kita tidak mengulangi kesalahan masa lalu. Sebaliknya, kita dapat menciptakan kota yang tangguh yang dapat bertahan dari bencana alam.
Retrofit bangunan dan infrastruktur yang ada adalah area fokus penting lainnya. Dengan menerapkan teknik seperti mengangkat lantai dasar dan memasang katup anti balik, kita dapat secara signifikan mengurangi risiko kerusakan akibat banjir. Pendekatan proaktif ini tidak hanya melindungi properti kita tetapi juga melindungi komunitas kita. Setiap tindakan yang diambil untuk memperkuat struktur kita adalah langkah menuju masa depan yang lebih aman.
Saat kita mengadopsi strategi ini, sangat penting untuk mendorong kolaborasi di antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk lembaga pemerintah, komunitas lokal, dan sektor swasta. Bersama-sama, kita dapat menciptakan jaringan yang kuat yang mendukung pengelolaan banjir yang efektif dan perencanaan kota yang berkelanjutan. Kuncinya terletak pada komitmen kolektif kita untuk beradaptasi dan berinovasi menghadapi tantangan iklim.
Lingkungan
Tips dan Cara Aman untuk Meninggikan Rumah Anda untuk Mengurangi Risiko Banjir
Dengan tips penting tentang cara mengangkat rumah Anda dengan aman, pelajari cara efektif mengurangi risiko banjir dan melindungi investasi Anda untuk masa depan.

Ketika kita mempertimbangkan ancaman banjir, sangat penting untuk mengambil tindakan proaktif, dan mengangkat rumah kita dapat secara signifikan meningkatkan keamanan terhadap banjir. Untuk efektif mengurangi risiko banjir, kita perlu mulai dengan mengestimasi tinggi air banjir berdasarkan sejarah banjir lokal. Memahami seberapa tinggi air banjir telah naik di masa lalu memungkinkan kita untuk menentukan ketinggian yang tepat untuk rumah kita. Langkah ini sangat penting; tanpanya, kita bisa mengangkat rumah kita tidak cukup tinggi, sehingga masih rentan terhadap banjir di masa depan.
Selanjutnya, kita harus mengutamakan penggunaan bahan yang tahan terhadap banjir seperti beton dan ubin keramik dalam konstruksi. Bahan-bahan ini tidak hanya meningkatkan daya tahan struktur yang ditinggikan tetapi juga membantu mencegah kerusakan yang terkait dengan air, yang dapat secara signifikan mengurangi biaya perawatan dari waktu ke waktu. Ketika membuat keputusan tentang bahan, kita harus mempertimbangkan manfaat jangka panjang versus biaya awal, pada akhirnya memilih solusi yang akan memberikan keamanan dan ketahanan yang berkelanjutan.
Juga sangat penting bagi kita untuk melibatkan layanan profesional untuk proyek elevasi kita. Memastikan kepatuhan terhadap kode bangunan lokal dan pelaksanaan yang tepat mengurangi risiko kesalahan mahal. Profesional membawa keahlian yang dapat membantu kita menavigasi kompleksitas elevasi rumah, dari penyesuaian struktural hingga memastikan bahwa kita memenuhi regulasi yang diperlukan. Mencoba menangani ini sendiri dapat menyebabkan kesalahan yang dapat membahayakan keamanan dan investasi kita.
Saat mengangkat lantai, kita harus waspada terhadap dampaknya terhadap tinggi ruangan secara keseluruhan dan estetika, terutama di rumah bertingkat. Merencanakan penyesuaian struktural yang diperlukan adalah kunci untuk menjaga kelayakan hunian ruang kita. Kita perlu menyeimbangkan keamanan banjir dengan kenyamanan dan preferensi desain kita, memastikan bahwa rumah yang ditinggikan tetap fungsional dan visual menarik.
Terakhir, jangan abaikan pentingnya membangun sistem drainase yang efektif dan sumur infiltrasi di sekitar rumah yang ditinggikan kita. Sistem-sistem ini sangat vital untuk mengelola air banjir secara efektif dan mencegah akumulasi air. Dengan mengintegrasikan solusi drainase ke dalam rencana elevasi kita, kita dapat lebih meningkatkan keamanan banjir dan melindungi investasi kita.
-
Pendidikan2 hari ago
Ketidaksesuaian yang Membuat Wakil Menteri Tenaga Kerja Emosional Setelah Memeriksa Sebuah Perusahaan yang Menahan Ijazah
-
Sosial8 jam ago
BGN Tidak Ingin Terlibat dalam Konflik Mbn dengan Dapur MBG Kalibata
-
Politik8 jam ago
KPU Klaim Pemilihan Ulang di Banjarbaru Berjalan Lancar